Penemuan Benua Kedelapan Dunia: Mengenal Zealandia yang Lokasinya di Bawah Permukaan Bumi, Ternyata Punya Kontroversi
Peta-t-hc/unplash-
Penemuan Benua Zealandia
Oleh karena itu, mengklaim Zealandia sebagai benua tidaklah mudah, mengingat mayoritas wilayahnya tersembunyi di kedalaman samudra.
Penemuan pertama yang mengarah pada identifikasi Zealandia dilakukan oleh naturalis Skotlandia, Sir James Hector, pada tahun 1895.
adv
Ia melakukan pelayaran di lepas pantai selatan Selandia Baru dan mempelajari geologinya. Dari penelitiannya, Hector menyimpulkan bahwa Selandia Baru adalah sisa-sisa dari sebuah rantai pegunungan yang dulunya membentang jauh ke selatan dan timur, namun sekarang sudah tenggelam.
Namun, definisi resmi tentang apa yang membuat sebuah wilayah dianggap sebagai benua tidak selalu mudah disepakati.
Secara garis besar, sebuah benua adalah wilayah geologi yang memiliki ketinggian, berbagai jenis batuan, dan kerak bumi yang tebal.
Selain itu, benua juga harus memiliki ukuran yang besar. Seiring berjalannya waktu, muncul saran untuk menyebut wilayah Zealandia sebagai benua, dan Bruce Luyendyk, ahli geofisika Amerika, menggambarkan wilayah tersebut sebagai sebuah benua pada tahun 1995 dan mengusulkan nama "Zealandia" untuk mengidentifikasinya.
Kendati tipis dan terendam di bawah air, Zealandia diakui sebagai benua oleh banyak ahli geologi karena jenis bebatuan yang ditemukan di wilayah tersebut.