Asal Usul Nama Pulau Sumatera dari Berbagai Versi, Bikin Kagum! Awal Mula Namanya Dikenal dengan Sebutan Ini
daerah-matt-jones/unplash-
Masyarakat Asli dan Perkembangan Nama
Mayoritas penduduk asli Sumatra berasal dari suku Melayu, dan mereka awalnya tidak menyadari bahwa mereka tinggal di pulau yang sangat besar.
adv
Mereka hanya mengenal dua nama untuk pulau tersebut, yaitu Pulau Perca dan Pulau Indalas. Nama Sumatera mulai dikenal ketika penduduk pendatang atau pengunjung mulai mengidentifikasi pulau ini sebagai Sumatera.
Sumatra dalam Prasasti dan Naskah Kuno
Dalam berbagai prasasti dan naskah kuno, Sumatera disebut dengan istilah dalam bahasa Sanskerta, seperti "Suwarnadwipa" yang berarti "pulau emas" atau "Suwarnabhumi" yang berarti "tanah emas."
Nama-nama ini telah digunakan dalam naskah-naskah India sebelum Masehi.
Sejumlah naskah Buddha tertua, seperti Kitab Jataka, mengisahkan pelaut India yang melakukan perjalanan melintasi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi.
Bahkan dalam epik Ramayana, cerita pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik oleh Rahwana, mencapai pulau ini.
Para musafir dari Arab menyebut pulau Sumatra dengan nama "Serendib," yang merupakan variasi dari kata "Suwarandib," yang merupakan transliterasi dari "Suwarnadwipa."
Abu Raihan Al-Biruni, seorang ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya pada tahun 1030, menyebutkan bahwa Sriwijaya berada di pulau Suwarnadib.
Nama Sumatra yang Digunakan secara Konsisten
Seiring dengan berkembangnya jumlah pengunjung yang menjadi penduduk pulau ini, serta penelitian yang semakin intensif oleh para ahli geografi, nama Sumatera menjadi semakin dikenal.
Peta Ibnu Majid tahun 1490 mencantumkan pulau ini sebagai "Samatrah." Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 menuliskannya sebagai "Samatara," dan peta Masser tahun 1506 menyebutnya "Samatra." Berbagai catatan musafir lain mencatat nama-nama seperti "Samoterra," "Samotra," "Sumotra," "Zamatra," dan "Zamatora."
Namun, catatan orang Belanda dan Inggris, seperti Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake pada abad ke-16, konsisten dalam penulisan "Sumatra."
Nama ini kemudian menjadi baku dan disesuaikan dengan bahasa Indonesia, menjadi "Sumatera."
Sebagai pulau keenam terbesar di dunia, Sumatera adalah salah satu bagian yang kaya akan sejarah dan budaya, yang tercermin bahkan dalam asal-usul namanya yang unik dan beragam.***