Kenapa Wedang Tahu Harus dengan Kuah Jahe? Kenikmatan Wedang Tahu Khas Semarang yang Belum Banyak Orang Tahu

Kenapa Wedang Tahu Harus dengan Kuah Jahe? Kenikmatan Wedang Tahu Khas Semarang yang Belum Banyak Orang Tahu

ilustrasi-amy/unplash-

Wedang tahu di Indonesia

Wedang tahu, seiring berkembangnya waktu, telah mencapai tingkat popularitas yang signifikan di Semarang, di mana minuman ini disajikan seperti minuman hangat, mirip dengan wedang ronde.



adv

Kuahnya dibuat dari rebusan jahe dan gula merah, menciptakan kombinasi manis dan pedas yang unik. Sedangkan isinya adalah kembang tahu yang lembut dan lezat.

Pada awalnya, penjual wedang tahu di Semarang menjajakan hidangan ini dengan cara dipikul dan seringkali menarik perhatian pelanggan dengan memukul kentongan kecil menggunakan kayu.

Namun, seiring berjalannya waktu, metode penjualan wedang tahu mengalami perubahan. Kini, wedang tahu dijual dengan menggunakan gerobak dan biasanya berkeliling atau berada di pinggir jalan.


mg2

Baca juga: Putri Ariani Melaju ke Babak Final AGT, Satu Langkah Menuju Kemenangan: Bagaimana Cara Terbaik untuk Mendukung Putri Ariani?

Baca juga: Jaraknya 127 dari Semarang, Kota Ini Punya Fakta Mengejutkan, Simak Juga Asal-Usul dan Sejarah Daerah Berjuluk Bumi Skowati Ini

Tak hanya Semarang, wedang tahu juga memiliki nama berbeda di berbagai daerah. Di Surabaya, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama "tahwa," sementara di Surakarta, nama yang lebih akrab adalah "tahok." Selain itu, ada juga yang menyebutnya dengan nama "kembang tahu."

Perbedaan bukan hanya pada nama, tetapi juga pada variasi topping dan kuah yang digunakan. Sebagai contoh, wedang tahu Surabaya sering ditambahkan dengan kacang tanah, sementara ada juga yang menggunakan es serut dan susu kedelai dalam resepnya.

"Masing-masing kota juga punya nama tersendiri. Kalau di Surabaya itu namanya tauwa, tahok itu di Solo. Semarang itu wedang tahu, kembang tahu itu biasa di Jakarta sama Sumatera," ungkap Bu Sukardi, salah seorang penjual wedang tahu yang telah eksis selama 14 tahun di Yogyakarta.

Kisah unik wedang tahu, minuman yang menghangatkan ini, menunjukkan bagaimana budaya kuliner dapat berkembang dan beradaptasi dengan berbagai variasi lokal di Indonesia, menciptakan pengalaman rasa yang beragam bagi seluruh penikmat kuliner di negeri ini.***

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr