Jaraknya 127 dari Semarang, Kota Ini Punya Fakta Mengejutkan, Simak Juga Asal-Usul dan Sejarah Daerah Berjuluk Bumi Skowati Ini

Jaraknya 127 dari Semarang, Kota Ini Punya Fakta Mengejutkan, Simak Juga Asal-Usul dan Sejarah Daerah Berjuluk Bumi Skowati Ini

Sragen--

Baca juga: Ayolo Catat! Ini 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Wahana Pelepas Penat, Berlokasi di Malang Jawa Timur, Cocok Jadi Agenda Berwisata Bersama Keluarga!

Baca juga: Ternyata Ini Keseharian dan Sosok Siswa yang Bacok Gurunya di Demak, Tulang Punggung Keluarga dan Kerja Tiap Malam



adv

Zaman Kerajaan Mataram Islam

Hari Jadi Kabupaten Sragen jatuh pada tanggal 27 Mei 1746, yang ditandai dengan momen ketika Pangeran Mangkubumi (kemudian menjadi Sultan Hamengkubuwono I) menentang kekuasaan Belanda.

Setelah serangkaian pertempuran, Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 membagi Mataram Islam menjadi dua kerajaan.


mg2

Sragen kemudian menjadi bagian dari wilayah Kasunanan Surakarta, di bawah kepemimpinan Sunan Pakubuwono III.

Zaman Kasunanan Surakarta

Pada 12 Oktober 1840, melalui keputusan Sunan Pakubuwono VII, Sragen dipilih sebagai salah satu lokasi Pos Tundan, pos penjagaan untuk menjaga ketertiban dan perbaikan infrastruktur.

Kemudian, wilayah Sragen terus berkembang hingga menjadi daerah otonom pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono X, dikenal sebagai Kabupaten Pangreh Praja Sragen. Setelah Indonesia merdeka, nama tersebut berubah menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

Asal Nama Sragen

Diperkirakan nama Sragen muncul pada abad ke-18, ketika Pangeran Sukowati mendirikan pemerintahan di daerah tersebut.

Saat Tumenggung Alap-Alap memberikan hidangan berupa makanan dan minuman legen kepada Pangeran, ia menyebutnya "pasrah" dan "legen", yang kemudian menjadi kata "Sragen".

Baca juga: Apa Arti 25 Buat Google? Istimewa Google Doodle Rayakan Ulang Tahun ke-25, Begini Sejarah di Baliknya

Fakta Sragen

Beberapa hal menarik dari Sragen antara lain:

Makam Joko Tingkir

Terletak di Desa Gedongan, Plupuh, sekitar 16 kilometer dari pusat Sragen. Di sini, terdapat makam Sultan Hadiwijaya atau yang dikenal dengan Joko Tingkir, penguasa Keraton Pajang.

Terdapat juga Makam Pangeran Sukowati yang konon merupakan Pangeran Mangkubumi, raja di Ngayogyakarta.

Desa Wisata Betisrejo

Suatu tempat yang menyajikan keunikan suasana pedesaan.

Desa ini merupakan perpaduan tiga desa: Sukorejo, Jambeyan, dan Jetis. Di sini, pengunjung bisa menikmati keindahan lahan pertanian dan peternakan.

TAG:
Sumber:

UPDATE TERBARU

vidstr