Video Detik-Detik Proyektil Peluru dari Kamar Pengawal Kapolda Kaltara Terungkap dari CCTV
Pengawal Kapolda Kalt--
RIVAL.co.id - Penyidik dari Kepolisian Daerah Kalimantan Utara telah memeriksa 14 saksi terkait kasus meninggalnya Brigadir Polisi Setyo Herlambang, pengawal pribadi Kapolda Kaltara, Irjen Polisi Daniel Adityajaya, guna mengungkap penyebab kematian tersebut.
"Kami akan selalu menyediakan informasi terkini dari hasil penyelidikan kepada masyarakat. Penyelidikan ini diawasi oleh Biro Paminal Bidang Propam Mabes Polri dan kami juga mendapatkan bantuan dari Bareskrim, Pusdokkes, serta Puslabfor Polri agar kasus ini dapat segera terungkap dengan jelas," ujar Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara, Komisaris Besar Polisi Budi Rachmat, saat konferensi pers di Tanjung Selor pada Senin sore.
adv
Baca juga: Film Petualangan Sherina 2 Kapan Tayang? Simak Jadwal Bioskop Lengkap Sinopsis Bocoran Cerita
Dari 14 saksi yang telah diperiksa, 13 di antaranya merupakan anggota Polri dan satu lainnya adalah pegawai harian lepas.
Budi Rachmat mengatakan bahwa Polda Kaltara telah melakukan gelar perkara dengan mengkaji rekaman CCTV di rumah dinas kapolda, tempat Brigadir SH ditemukan meninggal. Biro Paminal Divisi Propam Mabes Polri turut mengawasi proses ini.
Pada hari Minggu, 24 September, rekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WITA. "Kasus ini saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan nantinya akan ditingkatkan menjadi tahap penyidikan," tambahnya.
Beberapa barang bukti masih dikumpulkan dan akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Brigadir SH ditemukan tewas pada Jumat, 22 September, dengan kondisi penuh darah di kamar pengawal pribadi di rumah dinas Kapolda Kaltara.
Berdasarkan rekaman CCTV, almarhum Brigadir SH tampak beraktivitas sejak pagi hingga mendekati siang. Pada pukul 12.39 WITA, rekaman CCTV menunjukkan peluru ditembakkan dari jendela kamar tersebut.
"Dalam rekaman itu, korban tampak sendirian di kamar. Kami akan mengirim rekaman ini ke tim forensik untuk dianalisis lebih lanjut," ujar Kabid Humas.
