Jangan Salah Wilayah Penghasil Marmer Ini Ternyata Punya Fakta Sejarah Kelam, Ternyata Ini Asal-Usul dan Sejarah Kabupaten Tulungagung

Jangan Salah Wilayah Penghasil Marmer Ini Ternyata Punya Fakta Sejarah Kelam, Ternyata Ini Asal-Usul dan Sejarah Kabupaten Tulungagung

Tulungagung--

Baca juga: Hotel Bekas Kamp Adolf Hitler, Menelisik Kisah di Balik Tempat Bersejarah, hingga Kini Mengundang Wisatawan ke Kawasan Paling Menyita Perhatian

Baca juga: Ternyata Sejak Zaman Kerjaan Mataram, Ungkap Fakta Penamaan dan Asal Usul Kota Pasuruan



adv

Ketika akan menjadi kabupaten, wilayah-wilayah ini digabungkan, dan banyak kabupaten di sekitarnya memberikan wilayah sebagai bantuan.

Kontribusi besar ini disebut "pitulungan agung," dan seiring waktu, wilayah ini dikenal sebagai Tulungagung.

Kabupaten Tulungagung memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Majapahit, dengan bukti seperti makam Gayatri Sri Rajapatni di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu.


mg2

Baca juga: Baca Manhwa Not Your Typical Reincarnation Story Chapter 35 Sub Indo, Bocoran dan Spoiler Bahasa Indonesia

Gayatri adalah istri keempat Raden Wijaya, raja pertama Majapahit, dan nenek Ratu Tribuwanatunggadewi, ibu Raja Hayam Wuruk, raja terbesar Majapahit.

Periode pemerintahan Kabupaten Tulungagung dimulai saat bernama Ngrowo di Kalangbret, dengan penguasa pertama bernama Kiai Ngabehi Mangundirono.

Kemudian, periode ini melibatkan tiga penguasa, yakni Mangundirono, Tondowidjojo, dan Raden Mas Mangun Negoro. Namun, catatan pasti tentang masa pemerintahan mereka, termasuk kapan dan berapa lama, tidak selalu tersedia.

Catatan tahun baru muncul selama periode Kabupaten Ngrowo di Tulungagung, di mana penguasa pertama adalah Raden Mas Tumenggung Pringgodiningrat yang memerintah antara tahun 1824 hingga 1830.

Saat ini, Kabupaten Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan.

Selain memiliki sejarah yang kaya, Tulungagung juga terkenal sebagai "Kota Seribu Warung Kopi," dengan banyaknya warung kopi yang menjual kopi Ijo, kopi khas Tulungagung, dan tradisi "nyethe" yang unik di mana ampas kopi digunakan untuk mengoles permukaan rokok.

Tradisi ini menjadi salah satu daya tarik budaya dan kuliner di Tulungagung.

TAG:
Sumber:

UPDATE TERBARU

vidstr