Letaknya Cuma 110 KM dari Surabaya, Ternyata Ini Fakta Menarik Asal-Usul Nama Kabupaten Bojonegoro
Bojonegoro--
Beberapa candi dibangun di wilayah Kabupaten Kahuripan pada masa Airlangga dan Majapahit.
adv
Sayangnya, candi-candi tersebut dihancurkan ketika kerajaan Demak berkuasa di tanah Jawa pada tahun 1521, dan Kabupaten Kahuripan pun hilang dari sejarah.
Kemudian, pada tahun 1523, muncul dua kabupaten baru yang berbasis Islam: Jipang Panolan dan Waru.
Jipang Panolan dipimpin oleh Raden Wirabaya, sementara Waru dipimpin oleh bekas Senopati Anggakusuma. Pada saat itu, Jipang Panolan menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Yogyakarta.
Bojonegoro memiliki hubungan yang kuat dengan Kesultanan Yogyakarta karena Bupati Bojonegoro, R.T. Sosrodingrat, menikah dengan seorang keturunan Kesultanan Yogyakarta, sehingga trah Hamengkubuwono mulai dari yang ke IV hingga yang ke X berasal dari Bojonegoro.
Saat Gubernur Jendral Herman Willem Daendels menjabat sebagai Gubernur ke-36 di Pulau Jawa pada tahun 1808, Bojonegoro masih berada di bawah wilayah Rembang. Kedatangan Daendels ke Indonesia pada tanggal 14 Januari 1808 membawa dampak besar pada masyarakat Bojonegoro.
Kebijakan Daendels dalam membangun jalan besar yang menghubungkan Anyer di Jawa Barat hingga Pantai Utara Pulau Jawa, Panarukan, berdampak besar pada masyarakat Bojonegoro.
Masyarakat yang tinggal di sekitar jalan raya yang dibangun tersebut dipaksa untuk bekerja keras dalam membangun jalan, yang juga dikenal dengan istilah "kerja rodi." Mereka tidak menerima upah berupa makanan atau uang, dan untuk makan malam, mereka mendapat bantuan dari Kesultanan Yogyakarta.
Saat itu, Bupati Jipang, Raden Ronggo Prawijodirjo III, memberikan perlawanan sengit terhadap Belanda hingga akhir hayatnya. Namun, dengan kematian Bupati Jipang, Gubernur Daendels mulai memperhatikan lebih serius terhadap Bojonegoro.
