Loh Namanya Nyeleneh Dikit! Kelezatan Geblek Cemilan Khas Wonosobo Ini Sering Dijadikan Oleh-oleh, Intip Cara Masaknya

Loh Namanya Nyeleneh Dikit! Kelezatan Geblek Cemilan Khas Wonosobo Ini Sering Dijadikan Oleh-oleh, Intip Cara Masaknya

Geblek-geblek_noerhayati/instagram-

Variasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi camilan ini, termasuk protein dan vitamin, sehingga Geblek tidak hanya memberikan karbohidrat.

Tentu saja, Geblek paling nikmat saat masih hangat, sehingga teksturnya tetap kenyal. Ketika sudah dingin, Geblek bisa menjadi lebih keras, dan rasa gurihnya mungkin berkurang, yang bisa membuatnya lebih sulit untuk dikunyah, terutama bagi orang tua.



adv

Ada beberapa camilan dari daerah lain yang sering disamakan dengan Geblek, seperti Cireng dari Jawa Barat atau bahkan empek-empek khas Palembang.

Meskipun ada kemiripan, tetapi Geblek tetap memiliki citarasa yang unik yang selalu dikenang oleh para penikmatnya.

Saat ini, Geblek telah mengalami transformasi yang signifikan. Ia bukan hanya camilan untuk para petani di ladang atau sawah, tetapi juga telah menjadi bagian dari kegiatan resmi di daerah.


mg2

Baca juga: Profil Jendral Doni Monardo Purnawirawan TNI AD yang Terbaring Koma Usai Jalani Operasi, Punya Karir Mentereng!

Baca juga: Penyelidikan Tragis di Lift Ayuterra Resort Ubud Mengungkap Identitas Terduga Pelaku dalam Pengumuman Hari Ini, Berikut Identifikasinya!

Pengemasan modern membuat Geblek lebih dapat diterima oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

Geblek sudah menjadi salah satu ikon daerah setempat dan dapat ditemukan di berbagai tempat di Kulon Progo, baik di pasar maupun sebagai oleh-oleh. Ada yang dijual dalam keadaan matang, ada yang beku sehingga bisa dijadikan buah tangan. Harganya tetap terjangkau oleh semua kalangan.

Selain sebagai camilan, Geblek juga telah diabadikan dalam motif batik. Bentuknya yang menyerupai angka delapan dijadikan motif batik khas Kulon Progo yang dikenal sebagai "Motif Batik Geblek Renteng.

Kata "renteng" dalam bahasa Jawa berarti berkaitan, seperti bentuk Geblek yang saling terkait.

Motif ini melambangkan hubungan erat antara masyarakat Kulon Progo. Wakil Bupati Kulon Progo, Sutejo, menyatakan bahwa Motif Batik Geblek Renteng melambangkan semangat gotong royong dan persatuan di masyarakat Kulon Progo.

Penemu motif batik Geblek Renteng, Ales, menjelaskan bahwa angka delapan dalam motif tersebut juga melambangkan jumlah desa dan kelurahan di Kulon Progo yang berjumlah 88.

Motif Batik Geblek Renteng telah diresmikan oleh Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), pada tahun 2012, dan kini menjadi seragam batik resmi bagi aparatur sipil negara (ASN) serta siswa di wilayah Kulon Progo.

Dengan demikian, Geblek telah menjadi lebih dari sekadar camilan; ia adalah bagian penting dari identitas budaya dan kebanggaan daerah ini.***

TAG: #geblek
Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr