Rahasia Kelembutan Wingko Babat Khas Lamongan, Resep Ini Gagal Move On Bisa Dicoba di Rumah
wingko-wingkobabadkeretaapi/instagram-
Kini, kita bisa menikmati kreasi lezat ini berkat kontribusi mereka yang tak ternilai harganya.
Menurut catatan harian Suwarti Dwi Sarwopeni dan Ufi Saraswati dari Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang, bisnis milik Loe Soe Siang kemudian dilanjutkan oleh dua orang anaknya, yaitu Loe Lan Ing dan Loe Lan Hwa.
adv
Loe Ran Ying, yang merupakan pewaris kedua bisnis Wingko Babat ini, berasal dari Babat, Lamongan.
Saat Babat mengalami kekacauan pada tahun 1944 pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, ia dan suaminya, Ek Chong (D. Mulyono), beserta dua anaknya, memutuskan untuk mengungsi ke Semarang. Itu adalah langkah yang akan mengubah sejarah Wingko Babat selamanya.
Menurut informasi yang ditemukan dalam Jurnal Sejarah Indonesia edisi 10(1) tahun 2021, Loe Lan Hwa memulai produksi Wingko Babat di Semarang pada tahun 1946.
Pada awalnya, dia menjualnya dari pintu ke pintu serta melalui warung sederhana di Stasiun Tawang.
Seiring berjalannya waktu, kelezatan Wingko Babat semakin mendunia dan menjadi salah satu produk kuliner khas Semarang yang terkenal.