Misteri di Balik Nama Pontianak Benarkah Bermula dari Teror Kuntilanak hingga Garis Khatulistiwa?
Misteri di Balik Nama Pontianak Benarkah Bermula dari Teror Kuntilanak hingga Garis Khatulistiwa?-UNPLASH-
Legenda hantu kuntilanak
Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Oleh etnis Tiongoa, kota tersebut dikenal dengan nama Pinyin (Kundian). Kota Pontianak dilalui Sungai Kapuas sungai terpanjang di Indonesia dan Sungai Landak yang membelah kota yang dikenal dengan nama Kota Khatulistiwa Lalu dari mana asal-usul nama Pontianak?
Dikutip dari buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis Zaenuddin HM nama Pontianak tak lepas dari kisah hantu kuntilanak yang selalu mengganggu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie.
adv
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie lahir pada tahun 1142 Hijriah/1729/1730 Masehi. Ia adalah putra dari Al Habib Husin seorang penyebar ajaran Islam yang berasal dari Arab. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah pendiri serta menjadi sultan pertama di Kerajaan Pontianak.
Alkisah diceritakan setiap menyusuri Sungai Kapuas, Sultan Syarif selalu diganggu kuntilanak. Ia pun terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak.
Selain itu lokasi peluru meriam yang ditembakkan jatuh, akan didirikan sebuah kesultanan. Peluru meriam jatuh di dekat persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini dikenal dengan nama Bering.
Cerita lain menyebut nama Pontianak berasal dari Pohon Punti yang artinya pohon-pohon yang sangat tinggi. Penyebutan Pohon Punti tersebut berada di surat Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus kepada Syarif Yusuf Al-Kadrie.
Tak hanya itu. Nama Pontianak juga disebut berasal dari kata Pontian yang berarti pemberhentian atau tempat singgah. Lokasinya yang strategis membuat wilayah tersebut menjadi tempat singgah sementara untuk pelaut atau pedagang yang melintas.
Asal-usul lain kata Pontianak berasal dari kata Kun Tian yang dalam bahasa Mandarin berarti tempat pemberhentian.
Dan sebagian besar orang tua Tionghoa di Pontianak masih menyebut kota tersebut dengan nama Kun Tian. Kota Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada Rabu, 23 Oktober 1771 atau 14 Rajab 1185 H.
Pendirian kota ditandai dengan dibukanya hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapus Besar. Lalu didirikan lah balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1778, Syarif Abdurrahman Alkadrie dikukuhkan menjadi sultan.
Letak pusat pendirian pemerintahan ditandai dengan dibangunnay Masjid Jami yang kini menjadi Masjid Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana Kadariah yang kini berada di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontinak Timur.
Kelanjutan,