Viral di Tiktok Soal Fake Buyer, Apa Artinya? Fantatis! Ternyata Segini Bayaran Modal Klik COD dalam Sehari

Viral di Tiktok Soal Fake Buyer, Apa Artinya? Fantatis! Ternyata Segini Bayaran Modal Klik COD dalam Sehari

Viral di Tiktok Soal Fake Buyer, Apa Artinya? Fantatis! Ternyata Segini Bayaran Modal Klik COD dalam Sehari -bayzid-ahmed/unplash-

+

Dampak Fake Buyer 

Temannya ini bergabung dalam sebuah grup freelance yang fokus pada aplikasi obrolan. Dalam grup tersebut, individu-individu dikumpulkan untuk menjadi fake buyer saat sesi live di platform jual beli.

Mereka dibayar dengan jumlah yang sangat kecil, sekitar Rp5.000 rupiah untuk setiap transaksi CO (Check Out).



adv

Seorang fake buyer harus melakukan CO pada 10 akun berbeda dalam sehari, dan temannya memiliki banyak akun.

Dengan begitu, dia bisa menghasilkan sekitar Rp50.000 rupiah dalam sehari, atau sekitar 1.500.000 rupiah dalam sebulan.

Pembayaran kepada fake buyer ini dilakukan melalui sistem COD (Cash on Delivery). Penjual dan ekspedisi telah berkolaborasi untuk mengirimkan produk kepada fake buyer.


mg2

Baca juga: Misteri Botol Sianida! Adakah Fakta Menarik Terkait Ayah Mirna Salihin, Diduga Sering Bergonta-Ganti Cewek?

Baca juga: Siapa Sosok Eben Simanjutak? Anak Kapolsek Berastagi yang Viral Diduga Hamili Pacar dan Enggan Tanggung Jawab, Benarkah?

Namun, barang yang dipesan tetap dikirim meskipun itu bukan barang asli, melainkan hanya sampah.

Meskipun praktik jasa fake buyer ini tidak melibatkan penipuan secara materi kepada fake buyer atau pemilik bisnis, namun secara tidak langsung, pengguna jasa fake buyer juga terlibat dalam penipuan terhadap calon pembeli.

Praktik jasa fake buyer memiliki dampak yang cukup besar terhadap integritas bisnis online.

Meskipun mungkin dapat meningkatkan reputasi dan popularitas suatu toko dalam waktu singkat, hal ini membingungkan dan menyesatkan calon pembeli yang sebenarnya.

Calon pembeli yang melihat rating dan testimoni palsu mungkin akan tertipu dan membuat keputusan pembelian berdasarkan informasi yang tidak akurat.

Selain itu, jasa fake buyer juga merugikan kompetitor yang menjalankan bisnis dengan jujur dan transparan.

Baca juga: Pontianak Bakal Punya Saingan Baru! Provinsi Baru Pemekaran Kalbar Sudah Masuk Wacana Pusat, Ibukota Keren Gak Main-main

Dengan adanya peningkatan rating palsu dari fake buyer, toko-toko yang sebenarnya layak diapresiasi menjadi sulit bersaing.

Penting untuk memahami bahwa integritas dan transparansi dalam bisnis online adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.

Praktik jasa fake buyer, meskipun mungkin menguntungkan sejenak, dapat merusak reputasi jangka panjang dan kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis online untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka.

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr