Apa Itu Hoarding Disorder? Geger Kamar Kos Wanita Dipenuhi Sampah Berantakan hingga Berbau, Ternyata Ini Gejala Awalnya

Apa Itu Hoarding Disorder? Geger Kamar Kos Wanita Dipenuhi Sampah Berantakan hingga Berbau, Ternyata Ini Gejala Awalnya

hoarding disorder-emma-dau/unplash-

Hoarding Disorder 

Barang-barang yang ditimbun ini seringkali termasuk surat kabar, majalah, barang-barang rumah tangga, pakaian, dan berbagai barang lainnya.

Bahkan, ada beberapa kasus di mana individu yang mengidap gangguan ini mengumpulkan hewan dalam jumlah besar, dan seringkali, hewan-hewan tersebut tidak dirawat dengan baik.



adv

Kondisi hoarding disorder ini dapat menciptakan kekacauan yang berbahaya dalam lingkungan sekitarnya. Kamar yang penuh dengan barang-barang yang tidak terorganisir dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dalam berbagai aspek.

Baca juga: Rayyanza Sakit Apa? Heboh Cipung Dirawat di Rumah Sakit, Nagita Slavina Beri Kabar Terbaru dan Terima Banyak Doa

Baca juga: Kabupaten Terbesar 8,628 Km Ini Bakal Jadi Provinsi Baru Keluar dari Riau, Warga Perjuangkan Daerah Baru Meski DOB Belum Dicabut


mg2

Selain itu, gangguan ini juga dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan perasaan malu dalam kehidupan sosial, hubungan keluarga, dan pekerjaan mereka. Dampaknya juga bisa terasa pada kondisi kehidupan yang tidak sehat dan tidak aman.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda hoarding disorder dan memberikan dukungan serta pengobatan yang sesuai kepada individu yang mengidapnya.

Ini adalah gangguan mental yang serius, dan pengobatan serta dukungan sosial dapat membantu individu yang mengidapnya untuk mengatasi kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Beberapa gangguan kepribadian 

  • Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCPD).
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
  • Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
  • Depresi.

Akibat Hoarding Disorder

  • Memiliki kerabat yang mengidap gangguan hoarding.
  • Kerusakan otak.
  • Peristiwa kehidupan yang traumatis.
  • Kebiasaan membeli impulsif.
  • Ketidakmampuan untuk melewatkan barang gratis, seperti kupon dan pamflet.
  • Gangguan penggunaan narkoba atau gangguan penggunaan alkohol.
  • Sindrom Prader-Willi.

***

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr