Wilayah Titik Temu Kota Berjuluk Bunda Maria! Ini Fakta Menarik Larantuka, Wisata Menarik di Indonesia Timur
Larantuka--
RIVAL.co.id - Wilayah Titik Temu Kota Berjuluk Bunda Maria! Ini Fakta Menarik Larantuka, Wisata Menarik di Indonesia Timur
Larantuka adalah sebuah kecamatan dan juga pusat pemerintahan dari Kabupaten Flores Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
adv
Dikenal sebagai pusat wisata religi, Larantuka terkenal dengan tradisi Semana Santa yang diselenggarakan setiap tahun dan mampu menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun internasional.
Orang-orang sering menyebut Larantuka dengan julukan "Kota Reinha" atau "Kota Bunda Maria".
Baca juga: Ternyata Bukan Valentino Rossi atau Marc Marquez! Ini Daftar Pembalap Tersukses di MotoGP
Fakta Menarik Larantuka
Berikut beberapa fakta mengenai Larantuka:
1. Geografi Larantuka
Luas wilayah Kecamatan Larantuka mencapai sekitar 75,91 km persegi.
Secara geografis, Larantuka berbatasan dengan Kecamatan Lie Mandiri di utara, Selat Solor di selatan, Selat Adonara di timur, dan Kecamatan Demon Pagong di barat.
Wilayah Larantuka mencakup 18 kelurahan dan dua desa.
2. Sejarah Larantuka di NTT
Larantuka merupakan kerajaan Katolik pertama di Nusantara yang telah ada sejak abad ke-13.
Di abad ke-20, Kerajaan Larantuka diintegrasikan ke dalam administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Langsung Baca Mr. Baek Chapter 43 Sub Indo, Lengkap Update Baek XX Chapter Terbaru Bahasa Indonesia
Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia U17 2023, Timnas Tayang Kapan dan di Stasiun TV Apa?
3. Tradisi Semana Santa
Tradisi ini telah berlangsung selama lima ratus tahun dan merupakan peninggalan budaya Portugis yang datang untuk menyebarkan agama Katolik dan berdagang di Kepulauan Nusa Tenggara.
Semana Santa di Larantuka melibatkan ritual keagamaan yang dijalankan oleh 13 suku Semana.
Inti dari tradisi ini adalah mengenang penderitaan Yesus dan kesedihan Bunda Maria melihat anaknya disalibkan.
Tradisi ini dimulai dari hari Rabu Abu, menandai awal puasa bagi umat Katolik, dan berlangsung hingga Rabu Terewa yang menandai peringatan penderitaan Yesus.
Seusai rangkaian doa, laporan akan disampaikan kepada Raja Larantuka.
Raja kemudian membuka pintu Kapela untuk ritual pembersihan patung Bunda Maria dan Yesus. Patung-patung ini menjadi pusat perhatian dalam tradisi Semana Santa.
Klimaks dari tradisi ini adalah prosesi Jumat Agung, di mana patung Bunda Maria dan Yesus diarak mengelilingi kota, mengikuti jejak perjalanan kisah penderitaan Yesus yang dilambangkan dengan delapan titik berhenti atau armida.