Temuan Menakjubkan Dibangun Mulai Abad 16, Benteng Raksasa di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, Jadi yang Terbesar Dunia!

Temuan Menakjubkan Dibangun Mulai Abad 16, Benteng Raksasa di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, Jadi yang Terbesar Dunia!

Temuan Menakjubkan Dibangun Mulai Abad 16, Benteng Raksasa di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, Jadi yang Terbesar Dunia!-jadesta.kemenparekraf.go.id-

Benteng Wolio, yang dikenal sebagai salah satu peninggalan sejarah terpenting di Indonesia, dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang sangat unik.

Batuan dari laut, yang dalam ilmu biologi disebut batuan Crush, menjadi bahan utama yang digunakan dalam konstruksi benteng ini.



adv

Perekatnya terbuat dari campuran kapur, pasir putih, dan bahkan ada bahan cup dari rumput laut. Meskipun telah berusia hampir lima abad, benteng ini masih kokoh berdiri, menunjukkan kehebatan konstruksinya.

Benteng Wolio memiliki desain yang menarik. Jika dilihat dari atas, bentuknya menyerupai huruf-huruf dalam abjad Hijaiyah. Selain itu, benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang melambangkan 12 lubang dalam tubuh manusia.

Baca juga: Arsitektur Stadion Megah dan Mencolok di Karawang, Jawa Barat Muat Kapasitas 20.000 Penonton!


mg2

Baca juga: Muat 25.000 Single Seat! Inilah Stadion Internasional di Jawa Tengah, Jauhnya 100 KM dari Surakarta

Baca juga: Dibalik Gemerlap Stadion Internasional di Jawa Tengah: Perjalanan Panjang 8 Tahun, Dana 500 M Dianggarkan!

Di setiap sudut dan titik strategis, terdapat bastion atau menara penjagaan yang dilengkapi dengan meriam-meriam peninggalan Portugis dan Belanda.

Keberadaan meriam-meriam ini menjadi bukti interaksi dan pengaruh berbagai kebudayaan yang ada pada masa itu.

Benteng Wolio bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga menyimpan jejak-jejak sejarah Kesultanan Buton.

Di dalam benteng ini, terdapat Masjid Agung Keraton Buton yang telah berusia 300 tahun, tiang bendera Kerajaan yang telah berdiri kokoh selama satu abad lebih, serta bangunan istana raja yang masih terjaga dengan baik.

Kesultanan Buton sendiri telah berdiri sejak abad ke-14 dan berubah menjadi Kesultanan pada abad ke-16. Daerah ini telah terlibat dalam pergaulan nasional dan internasional sejak masa Majapahit.

Kesultanan Buton memiliki sistem pemerintahan yang baik dan bahkan memiliki mata uang sendiri yang disebut "kampua", yang berbentuk kain tenun dari kapas dan dicetak berdasarkan ukuran telapak tangan.

Benteng Wolio di Pulau Buton adalah salah satu harta sejarah Indonesia yang sangat berharga dan perlu dijaga dan dilestarikan.

Diharapkan, keberadaan benteng ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Benteng Wolio adalah bukti nyata kejayaan peradaban masa lalu dan merupakan warisan berharga bagi bangsa Indonesia, yang harus dijaga dan diapresiasi sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah kita.***

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr