6 Fakta Menarik Samarinda, Lengkap Info Sejarah Suku, Bahasa, dan Asal-usul Nama yang Awalnya

6 Fakta Menarik Samarinda, Lengkap Info Sejarah Suku, Bahasa, dan Asal-usul Nama yang Awalnya

Samarinda--

RIVAL.co.id - Samarinda adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kawasan ini juga telah dinyatakan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).



adv

Memiliki luas wilayah 718 km^2, Samarinda dilintasi oleh Sungai Mahakam, sungai terbesar kedua di Kalimantan. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk di kota ini mencapai 827.994 jiwa.

Baca juga: Sosok I Nyoman Nuarta Jadi Sorotan Publik, Seniman Indonesia yang Berhasil Desain Istana Negara Presiden di IKN

Baca juga: Streaming Nonton Liga 1 Hari Ini Arema FC Vs PSS Sleman Lengkap Beserta Jadwal Bola, Tayang Jam Berapa?

Sejarah Kota Samarinda


mg2

Awalnya, Samarinda merupakan bagian dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Menurut manuskrip yang dikenal dengan "Salasilah Raja Kutai Kartanegara" yang ditulis pada 24 Februari 1849 M, terdapat enam perkampungan yang telah ada sejak abad ke-13, antara lain Pulau Atas, Karang Asam, Karamumus, Luah Bakung, Sembuyutan, dan Mangkupelas.

Pada 1565, rombongan suku Banjar dari Amuntai yang dipimpin Aria Manau dari Kerajaan Kuripan pindah ke Kalimantan Timur dan mendirikan Kerajaan Sadurangas di Paser.

Seiring waktu, suku Banjar mulai menyebar di kawasan Kutai Kartanegara, termasuk di area yang kini dikenal sebagai Samarinda.

Tradisi lisan mengungkapkan asal mula nama "Samarendah" berasal dari kondisi geografis kota, di mana permukaan Sungai Mahakam serupa dengan dataran di tepian kota.

Karena pasang surut air, kawasan tepian kota kerap kali tenggelam, sehingga daerah tersebut kemudian ditinggikan sekitar 2 meter dari ketinggian aslinya.

Dengan berjalannya waktu, "Samarendah" berubah menjadi "Samarinda".

Baca juga: Ayo Segera Download! Informasi Terbaru tentang Link PDF Formasi CPNS 2023 di Seluruh Kementerian dan Lembaga

Pada 1730, rombongan suku Bugis Wajo yang dipimpin oleh La Mohang Daeng Mangkona tiba di Samarinda dan mendapatkan sambutan hangat dari Sultan Kutai.

Sesuai kesepakatan, suku Bugis harus membantu kepentingan Sultan, khususnya dalam peperangan.

TAG:
Sumber:

UPDATE TERBARU

vidstr