Banyak yang Ngira Mojokerto! Kota Tertua Pertama di Indonesia Ada di Palembang, Cek Fakta Menarik Lainnya

Banyak yang Ngira Mojokerto! Kota Tertua Pertama di Indonesia Ada di Palembang, Cek Fakta Menarik Lainnya

daerah-abdi-ms.unplash-

4. Tradisi Bidar untuk Memperingati Hari Ulang Tahun Ratu Belanda

Bidar atau biduk lancar adalah seni dayung tradisional Palembang yang berawal dari perlombaan antara dua pemuda, Kemala Negara dan Dewa Jaya.



adv

Tradisi ini dimulai sekitar tahun 1989 dan diadakan untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina, ratu Belanda.

Selain itu, tradisi ini juga dilaksanakan saat pesta para pejabat Belanda serta memperingati ulang tahun Kota Palembang.

Dulu, bidar hanya dinaiki oleh satu orang, tetapi dalam perlombaan saat ini, satu perahu dapat dinaiki oleh beberapa orang sesuai dengan perannya masing-masing.


mg2

5. Pasar Cinde, Pasar Loak Pertama dan Terlengkap

Pasar Cinde, yang dibangun mulai tahun 1957 dan selesai setahun kemudian, adalah pasar pertama di Palembang setelah Kemerdekaan Indonesia.

Struktur bangunan Pasar Cinde memiliki nilai filosofis, seperti tiang penyangga yang berbentuk cendawan, mengingatkan warga tentang aktivitas berjualan di bawah pohon pada masa lalu.

Pasar ini buka setiap hari dan menyediakan beragam barang, dari barang kecil, besar, baru, bekas, hingga barang antik. Oleh karena itu, masyarakat Palembang menyebutnya sebagai pasar serba ada.

Baca juga: Panas Banget Sampai Mendidih! Penyelidikan Terkini oleh Peneliti BRIN Temukan Faktor Penyebabnya, Ternyata Karena Ini!

Baca juga: Misteri Kasus Kematian Anak Perwira TNI yang Tewas Terbakar di Lanud Halim, 4 Fakta Baru Ditemukan: Titik CCTV hingga Status Korban di Roblox

6. Jembatan Ampera, Ikon Kota Palembang

Jembatan Ampera adalah salah satu ikon Kota Palembang yang dibangun pada tahun 1962. Jembatan ini terletak di tengah kota dan menghubungkan daerah seberang Ulu dan Ilir yang terpisah oleh Sungai Musi. Sumber pendanaan untuk pembangunan jembatan ini berasal dari rampasan perang Jepang.

Awalnya, jembatan ini dinamai Jembatan Soekarno, namun kemudian diganti menjadi Jembatan Ampera untuk menghindari tendensi individu tertentu.

Nama "Ampera" diambil dari slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960, yaitu Amanat Penderitaan Rakyat. Jembatan Ampera menjadi salah satu landmark penting dan simbol kebanggaan bagi warga Palembang.

Kota Palembang tidak hanya kaya sejarah dan budaya, tetapi juga memiliki keunikan-keunikan yang membuatnya istimewa.

Dengan segala pesonanya, Palembang tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia.***

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU

vidstr